Putri Karlina Bersujud di Rumah Duka, Minta Maaf Soal Tragedi di Pernikahannya

Sabtu, 19 Juli 2025 | 15:07:16 WIB

GARUT – Suasana duka masih menyelimuti Kabupaten Garut setelah tragedi dalam pesta pernikahan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, dengan anggota DPRD Jawa Barat, Maula Akbar. 

Pesta rakyat yang semula dimaksudkan sebagai perayaan kebahagiaan justru berujung tragis dengan meninggalnya empat orang warga akibat desak-desakan di lokasi acara.

Pernikahan tersebut digelar di kawasan Pendopo Alun-alun Garut pada 18 Juli 2025, dan mengusung konsep terbuka untuk masyarakat. 

Hiburan serta makanan gratis disediakan bagi warga yang hadir, namun antusiasme berlebihan membuat kerumunan tak terbendung dan menyebabkan insiden yang merenggut nyawa.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan ungkapan duka, Putri Karlina bersama sang suami Maula Akbar langsung mendatangi rumah para korban untuk menyampaikan belasungkawa. 

Dalam salah satu kunjungan yang terekam dalam video di akun TikTok @petualangan_teh_mayang, Putri Karlina terlihat menangis tersedu-sedu dan bersujud di hadapan keluarga korban sambil memohon maaf.

"Hapunten abdi, hapunten abdi, Ibu," ucap Putri dengan suara terbata dalam bahasa Sunda yang berarti “Maafkan saya, Ibu.”

Maula Akbar tampak mendampingi istrinya, menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada pihak keluarga yang ditinggalkan.

Sikap Putri Karlina dan Maula Akbar menuai empati dari warganet. Terlebih, salah satu keluarga korban justru memberikan respons bijak dalam menghadapi peristiwa ini.

"Sing janten pelajaran nya Pak kanggo kapayunna, ulah aya pesta ngajadikeun duka," kata seorang wanita dari pihak keluarga, yang berarti, “Semoga ini jadi pelajaran ke depan, jangan sampai ada pesta yang membawa duka.”

Ungkapan tersebut menuai reaksi beragam di media sosial. Beberapa warganet menilai Putri Karlina dan Maula Akbar tidak sepenuhnya bersalah, mengingat niat mereka adalah untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat.

"Jangan salahkan yang punya hajat. Mereka sudah berbuat baik buat masyarakat, tapi masyarakatnya sendiri yang tidak tertib," tulis akun @nenek_cucu2.

"Lah kok jadi pelajaran buat yang punya acara, emang warganya aja yang gak bisa antre," tambah akun @sari_haryati.

Meski demikian, tragedi ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa niat baik sekalipun harus dibarengi dengan pengaturan yang matang dan kesadaran bersama demi keselamatan. 

Pesta rakyat yang semula dimaksudkan sebagai bentuk syukur, kini menjadi duka yang menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban dan juga penyelenggara.[]

Terkini