Prabowo Tekankan Pemimpin Sejati Harus Kokoh dan Solutif

Senin, 21 Juli 2025 | 20:08:11 WIB

SOLO — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pandangan mendalam mengenai filosofi kepemimpinan dalam pidatonya di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Minggu (20/7).

Ia menegaskan bahwa seorang pemimpin sejati harus memiliki kelapangan hati seperti samudra—siap menerima hinaan, fitnah, dan tekanan, namun tetap tenang dan mampu memberikan solusi bagi rakyat.

"Pemimpin itu seperti laut samudra. Ketika kotoran dilemparkan ke laut, ia telan dan tetap memancarkan air yang bersih. Dimaki, disakiti, difitnah, di-framing — tapi yang keluar dari seorang pemimpin tetap harus bersih," ujar Prabowo di hadapan para kader muda PSI.

Pernyataan ini merupakan bagian dari penjelasan Prabowo mengenai delapan sifat dasar pemimpin menurut kearifan lokal Nusantara. Sifat pertama yang ia sampaikan adalah Pindo Jaladri — pemimpin yang diibaratkan sebagai samudra: berjiwa besar, lapang dada, dan tak mudah goyah oleh tekanan eksternal.

"Pemimpin Pindo Jaladri harus punya hati seluas samudra. Tidak reaktif pada cacian, tapi justru mampu menjaga ketenangan dan menjawab dengan tindakan nyata," tegasnya.

Prabowo juga menekankan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal kekuasaan, melainkan soal keteladanan dan tanggung jawab moral. Di tengah arus deras opini dan provokasi di era media sosial, pemimpin dituntut untuk tetap teguh dan bijak.

"Pemimpin itu guru, pelindung, pengayom, dan kawan seperjuangan. Ia tidak boleh mudah terpancing, justru harus menjadi penuntun di tengah kebisingan," sambungnya.

Pidato ini tidak hanya menjadi refleksi atas pengalaman pribadi Prabowo selama berkiprah di panggung politik nasional, tetapi juga menjadi pesan moral bagi generasi baru pemimpin—agar tidak larut dalam ego dan emosi, melainkan berkomitmen pada nilai kebajikan dan keberanian menghadirkan solusi.[]

Terkini