Prabowo: Pemimpin Harus Siap 'Meletus' Saat Hadapi Koruptor dan Pengkhianat Bangsa

Prabowo: Pemimpin Harus Siap 'Meletus' Saat Hadapi Koruptor dan Pengkhianat Bangsa

SOLO — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya ketegasan dalam kepemimpinan, terutama saat menghadapi para perusak negara seperti koruptor, penipu, dan pengkhianat.

Dalam pidatonya di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Minggu (20/7), Prabowo menyampaikan bahwa seorang pemimpin sejati bukan hanya sabar dan kokoh, tetapi juga harus siap “meletus” di saat yang tepat demi menjaga bangsa.

"Seorang pemimpin itu seperti gunung, Pindo Arga. Diam, teguh, tidak goyah. Tapi sekali-kali perlu meletus! Hadapi maling, koruptor, penipu—boleh meletus, untuk membersihkan bahaya dan kotoran dari bangsa kita," ujar Prabowo dengan nada tegas.

Penjelasan ini merupakan bagian dari filosofi kepemimpinan Nusantara yang ia angkat dalam pidatonya, khususnya mengenai delapan sifat dasar pemimpin. Pindo Arga, menurut Prabowo, menggambarkan pemimpin yang kuat, tegas, dan tidak kompromi terhadap kejahatan.

Tak hanya itu, ia juga menyampaikan sifat kepemimpinan Pindo Dahana—yakni pemimpin yang seperti api: penuh semangat, dan membakar segala bentuk ketidakadilan serta kejahatan.

"Pemimpin itu seperti api. Membakar semangat rakyat. Tapi juga membakar korupsi, kejahatan, pengkhianatan. Semua yang merusak negara harus dibasmi dengan keberanian dan ketegasan," tegasnya lagi.

Menurut Prabowo, Indonesia membutuhkan pemimpin yang bukan hanya menjadi simbol ketenangan, tapi juga mampu menjadi kekuatan moral yang tak ragu bertindak demi menegakkan keadilan.

Ia menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa filosofi-filosofi ini bukan ajaran baru, melainkan warisan leluhur Nusantara yang telah teruji oleh waktu dan harus kembali diterapkan dalam kepemimpinan modern.

"Ini bukan ajaran asing. Ini warisan nenek moyang kita, sudah ada ribuan tahun. Kini saatnya kita hidupkan kembali," pungkasnya.[]

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index